Source :
Matahari memulai aktifitasnya seperti biasa; mencumbu bumi sampai cahayanya menggelitik kelopak mata setiap insan dan memaksanya agar mau terbuka. Maka disinilah kamu, YN. Terduduk di atas ranjang dengan mata merah, rambut kusut khas orang bangun tidur. Menggeliat pelan, kamu mulai melangkahkan kaki renikmu menuju kamar mandi; bersiap-siap memulai hari yang telah menanti.
Sebuah deringan telefon berulang kali terdengar dari handphonemu. namun kamu abaikan dan terus melanjutkan mandimu. tapi
beberapa saat kamu terpekik kaget mengingat hari ini adalah hari senin waktu untuk mengerjakan piket kelasmu.
"Ah shit, kenapa aku sampai lupa!?" guman mu. stelah itu
barulah kamu buru buru untuk segera bersiap menuju sekolah.
A/N: Anggap aja sekarang bulan Januari. Sori buat alur yang selambat siput .-.
"Pagi mum, pagi Dad. Bye mum, by dad," teriakmu sembari menyambar mantel bulu.
Sekarang bulang januari, right? Jadi, di luar masih banyak gundukan heksagon dan tentu saja cuaca di sana dingin.
"YN, sarapan dulu sweetheart," suara ibumu mengalun pelan. Kamu menggeleng cepat sambil terus mencari sepatu boot merah kesayanganmu
"Tidak, mum. Ini sudah siang, dan aku tak mau terlambat," balasmu. setelah sukses menyisipkan kakimu ke dalam sepatu, tanganmu segera meraih kenop pintu.
"Be careful, sweetie." ah, ibumu selalu memperlakukanmu layaknya anak pre-school yang baru masuk sekolah kurang dari satu minggu.
"Always, mum," balasmu ketika pintu sukses tertutup. Maka dengan langkah mantap kamu berjalan menuju audimu dan meluncurkannya menuju sekolahmu: Greenfield Highschool.
Setiba disekolah kamu melangkah pasti dengan anggun setiap pasang mata melihatmu, karna memang dirimu memang terkenal anak ceria, manja, anggun. tapi sayang, image bodoh dan ceroboh melekat erat pada dirimu. Setelah sampai depan kelas semua murid tlah bersiap aku melangkah masuk dengan ekspresi ceria tidak menunjukan kesedihanya karna tak mengerjakan piket dan terlambat 5 menit.......
Wanita paruh baya berkacak pinggang melihatmu. Dialah Mrs. Grace. Kamu tunjukan puppy face mu, "maaf mrs aku terlambat," jawabmu santai
"YN kapan kau akan datang tepat waktu hah??"tanya mrs.grace.
"Oh mrs aku hanya terlambat 5 menit!"belamu, sepenuhnya sadar itu takkan mengubah apapun.
Namun saat mrs grace akan memarahimu, datang seorang pria yang di dambakan para
gadis termasuk kamu. sayang sikapnya dingin dan cuek, tapi dia adalah pria yang sempurna. pintar ganteng tinggi putih kalau aku bicara tentangnya, aku yakin lah, tak akan ada habisnya...
Ya, dia. Pria dengan rambut pirang-coklat, kulit putih mulus, dan mata sewarna hazel yang menatap tajam seakan ingin mengebor siapapun yang berani berhadapan dengannya, tatapannya yang dingin membuatmu bergidik.
"A a, dua siswa yang terlambat di senin pagi ini." Mrs. Grace menyeringai puas. Jelas kalau ia akan menjadikanmu dan Justin sebagai korbannya. Tentu saja. Semua orang tahu kalau guru killer yang satu ini selalu memberi detensi kepada setiap siswa yang bersalah. Sekecil apapun kesalahannya. Kamu nyaris mengerang ketika mengingatnya.
"Maaf, Miss, saya berjanji tak akan mengulanginya lagi." Bieber berujar dengan raut wajah (yang sedemikian rupa) dibuat menyesal.
"Permintaan maaf diterima," Mrs. Grace berujar lembut membuatmu mual, "Tapi, detensi tetap berlaku untuk kalian berdua. Pulang sekolah di perpustakaan. Madam Pince akan memberi tahu tugas kalian, sekarang kalian boleh duduk." tandasnya. Kamu hanya mengangguk lesu dan berjalan ke arah bangkumu.
"Detensi bersama Justin eh? Mmm yeah, you are so lucky." Claire -teman sebangkumu- berbisik rendah di telingamu.
"Bahkan tadi kurasa Mrs. Grace bukan memberiku detensi, melainkan nilai tambahan. Semoga saja aku tak melakukan
hal bodoh yang menjatuhkan harga diriku," bisikmu pelan.
Next,,,,